Minggu, 20 April 2014

Definisi pendidikan Jasmani Adaptif



Menurut sherril , pendidikan jasmani khusus didefinisikan sebagai satu sistem penyampaian pelayanan yang komperhensif yang dirancang untuk mengidentifkasi, dan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor.  Pelayanan tersebut mencakup penilaian, program pendidikan individual (PPI), pengajaran bersifat pengembangan dan/atau yang disarankan, konseling, dan kordinasi dari sumber/layanan yang terkait untuk memberikan pengalaman pendidikan jasmani yang optimal kepada semua anak dan pemuda.
Pelayanan tersebut dapat diberikan oleh seorang spesialis dala pendidikan jasmani khusus oleh seorang guru pendidikan jasmani yang telah mendapat latihan khusus untuk melaksanakan berbagai macam tugas.

Secara singkat dapat dikatakan bahawa pendidikan jasmani khusus adalah satu bagian khusus dalam pendidikan jasmani yang dikembangkan untuk menyediakan program bagi individu dengan kebutuhan khusus. Ada tiga program utama dalam pengembangan (french dan jansma, 1982 : 8)


Pendidikan jasmani disesuaikan (adapted physical education) adalah pendidkan melalui program aktivitas jasmani tradisional yang telah dimodifikasi untuk memungkinkan induvidu dengan kelainan memperoleh kesempatan berpartisipasi dengan aman, sukses dan memperoleh kepuasan. Sebagai contoh, individu yang penglhatanya terbatas atau yang harus  berada di kursi roda untuk berpindah tempat memerlukan peraturan permainan bolavoli yang dimodifikasi atau memerlukan peralatan tambahan untuk bola gelinding.

Pendidikan jasmani korektif terutama mengacu kepada perbaikan kelainan fungsi postur dan mekanika tubuh. Sebagai contoh, seoarang anak yang menderita patah tulang kakinya dan gips pembungkus kaki itu dilepas, ia memerlukan rehabilitasi dari kakinya yang mengecil sehingga untuk sementara waktu harus masuk kelas korektif. Sebaliknya seorang wanita dengan idiopatik skoliosis dimasukkan ke kelas pendidikan jasmani korektif dalam waktu yang relatif lama. Pendidikan jasmani korektif juga disebut dengan pendidikan jasmani remidial.

Pendidikan jasmani perkembangan mengacu kepada satu program kesegaran jasmani yang progresif dan atau latihan otot-otot besar untuk meningkatkan kemampuan jasmani individu sampai pada tingkat atau mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya.

A. Tujuan pendidikan jasmani adaptif (khusus)
Pendidikan jasmani khusus diperuntukan bagi mereka yang mempunyai kelainan fisik maupun psikis, tujuan pendidikan jasmani adaptif tidak lain yaitu untuk memebantu mereka yang mempunyai kelainan fisik maupun psikis mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental emosional dan sosial yang sepadan dengan potensi mereka melalui program aktivitas pendidikan jasmani bisa dan khusus yang telah diramcang dengan hati-hati.
Adapun tujuan khususnya adalah untuk menolong peserta didik mencapai tujuan umum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.
2. Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dan kondisi apapun yang akan memperburuk keadaannya melalui aktivitas jasmani tertentu.
3. Untuk memberikan kepada siswa kesempatan untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olahraga dan aktivitas jasmani waktu luang yang bersifat rekreatif.
4. Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
5. Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan memiliki harga diri.
6. Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan apresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.
7. Untuk menolong siswa memahami dan menghargai berbagai macam olahraga yang dapat dinikmatinya sebagai penonton.

B. Peran Dan Tugas Pendidikan Jasmani Adaptif (kusus)
Peran dari mereka yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan jasmani khusus adalah sebagai berikut: (1) memberikan pelayanan langsung kepada siswa-siswa yang berkelainan dan keluarga mereka; (2) memberikan latihan pra-jabatan dan dalam-jabatan. Pemberian layanan langsung dalam lingkup sekolah adalah langsung bekerja dengan anak yang berkelainan. Layanan langsung dalam bentuk mengajar dan menilai dapat diberikan atau dilakukan oleh seorang spesialis dalam pendidikan jasmani khusus atau seorang guru pendidikan jasmani biasa yang telah dilatih atau memiliki kompetensi dalam pendidikan jasmani khusus. Administrasi adalah satu peran yang luas yang mencakup tugas-tugas seperti managemen, supervisi

Materi

  1. Keseimbangan
  2. Lari Zigzag
  3. Melempar dan menangkap bola
  4. Passing Bawah (bola Voli)
  5. Passing Atas (bola Voli)





1. Keseimbangan
Video diatas adalah materi perencanaan  pertama yang  saya sampaikan untuk pembelajaran di SLB karawang, yang alamatnya terletak di Desa Cengkong Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang.
untuk materinya yaitu keseimbangan

Prosesnya: dilakukan dilapangan, bahasa tetap berbicara tetapi agak lantang dan menggunakan bahasa isyarat, saya melakukan contoh gerakan dan siswa mengikutinya.

Pencapaian: siswa mampu melakukan gerakan yang dicontohkan, siswa lebih aktif lagi bergerak,  




2. Lari Zigzag
Video diatas adalah materi perencanaan kedua yang akan saya sampaikan di SLB Negeri Karawang yang letaknya di Desa Cengkong Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang, video diatas menejelaskan tentang Lari Zigzag yang berputar mengelilingi kerucut.

Prosesnya: dilakukan dilapangan, bahasa tetap berbicara tetapi agak lantang dan menggunakan bahasa isyarat, saya melakukan contoh gerakan dan siswa mengikutinya.

Pencapaian: siswa mampu melakukan gerakan yang dicontohkan, siswa lebih aktif lagi bergerak,  


3. Lempar Tangkap

Video diatas adalah materi perencanaan ketiga yang akan saya sampaikan di SLB Negeri Karawang yang letaknya di Desa Cengkong Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang, video diatas menejelaskan tentang Lempar tangkap Bola

Prosesnya: dilakukan dilapangan, bahasa tetap berbicara tetapi agak lantang dan menggunakan bahasa isyarat, saya melakukan contoh gerakan dan siswa mengikutinya.

Pencapaian: siswa mampu melakukan gerakan yang dicontohkan, siswa lebih aktif lagi bergerak,  


4. Mengiring Bola
Video diatas adalah materi perencanaan keempat yang akan saya sampaikan di SLB Negeri Karawang yang letaknya di Desa Cengkong Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang, video diatas menejelaskan tentang mengiring bola menyilang mengeliling kerucut.

Prosesnya: dilakukan dilapangan, bahasa tetap berbicara tetapi agak lantang dan menggunakan bahasa isyarat, saya melakukan contoh gerakan dan siswa mengikutinya.

Pencapaian: siswa mampu melakukan gerakan yang dicontohkan, siswa lebih aktif lagi bergerak,

  

Video diatas adalah materi perencanaan kelima yang akan saya sampaikan di SLB Negeri Karawang yang letaknya di Desa Cengkong Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang, video diatas menejelaskan tentang Passing atau menendang bola sepak yang sudah dimodifikasi.

Prosesnya: dilakukan dilapangan, bahasa tetap berbicara tetapi agak lantang dan menggunakan bahasa isyarat, saya melakukan contoh gerakan dan siswa mengikutinya.

Pencapaian: siswa mampu melakukan gerakan yang dicontohkan, siswa lebih aktif lagi bergerak,  


itu materi yang akan saya sampaikan, sekian dan terimakasih.

Senin, 07 April 2014

Observasi Pertama




























Tugas Pendidikan Jasmani Adaptif
Observasi SLB Negri Karawang




Disusun Oleh:


Kelas : 6C
Raden Ilham Ramat Hidayat
Asep Saepudin
Ovi Nopianti
Restu Fawzy Idris
Asep Firdaus
Sarja Wiguna
Sukaryan
Suhardi
Tri Nugroho



FAKULTAS KEGURUN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG






Perencananaan

1.  Pelaksanaan                       : Selasa 18 Maret 2014
2.  Tempat                               : SLB Negeri Karawang
3.  Alamat                               : Desa Cengkong Kec.Purwasari Kab.Karawang
4. Pembuatan surat izin          : Jum’at 14 Maret 2014
5. Tujuan Observasi                :
·         Untuk mengetahui definisi dan karakteristik dari anak tunarungu.
·          Untuk mengetahui perbedaan sekolah reguler dengan sekolah khusus bagi anak tunarungu.
·          Untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilaksanakan bagi anak tunarungu.


Metode Pencarian Data
1.     Wawancara
2.     Pengamatan
3.     Mengambil Foto & Video

TENTANG NARASUMBER
Nama                          : Yeti Kurniati
Riwayat Pendidikan    : D3 IKIP, S1 UPI (PLB), S2 UPI (PKKH)
Status                          : Menikah
Jumlah Anak                : 3
Asal Kota                     : Bandung
Jabatan                        : Kepala Sekolah SLB Negeri Karawang
Lama Menjabat          : Januari 2013






SUSUNAN PERTANYAAN
1. Jelaskan secara singkat apa yang melatar belakangi didirikannya SLB?
2.  Apa tujuan dan harapan didirikannya SLB?
3.  Sudah berapa lama didirikannya SLB?
4.  Apakah SLB di sini di kualifikasikan/ di kelompokan  kekurangan anak yang dimiliki? Contoh: tunarungu dengan tuna rungu?
5.  Apa perbedaan sekolah Reguler dan SLB?
6.  Bagaimana proses pembelajaran Khususnya bagi anak tunarungu?
7.  Bagaimana cara berkomunikasi pada saat pembelajaran?
8.  SLB di sini ada berapa kelas dan tingkatannya apa saja?
9.  Ada berapa jumlah murid yg ada di sini?
10. Bagaimana karakteristik anak tunarungu dari segi fisik, segi bahasa, sosial  emosional.?
 Jawaban Berdasarkan Hasil Wawancara Pada Rekaman :
1. Latar belakang  didirikannya SLB:
·        Karena Jumlah SLB di karawang belum berkembang cuma ada 2 dari 30 kecamatan yang ada di karawang,harusnya di setiap kecamatan ada 1 SLB.
2.  Tujuan  dan Harapan didirikannya SLB:
·        Agar anak-anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) bisa mandiri
·        Agar anak-anak ABK tidak menjadi bahan olok-olokan masyarakat
·        Agar anak-anak ABK bisa sekolah sama seperti anak-anak yang lain
·        Agar anak-anak ABK bisa Berkembang
3. SLB Negeri Karawang ini didirikan  pada tahun 2012 dan operasional dimulai Juni 2013.
4.  ya, sudah pasti di kelompokan sesuai kekurangan anak-anaknya. Anak yang tunarungu dengan yang tunarungu dan yang lainnya juga sama.
Karena Jenis-jenis anak-anak ABK ada bermacam-macam:
·        Tuna Rungu
·        Tuna Grahita
·        Tuna Daksa
·        Autis
·        Tuna Netra
·        Hiper Aktip
5.  Perbedaan sekolah Umum dan SLB adalah:
·        Murid yang diajarkan tidak bisa langsung duduk dan masuk kelas
·        Tidak bisa langsung masuk  ke materi
·        Murid di SLB dalam 1 kelas jumlah Max 5 murid
·        Belum bisa langsung tatap muka dengan guru
·        Dari segi Kurikulum menggunakan kurikulum khusus yang mengacu pada kurikulum nasional serta sudah di modifikasi sesuai kebutuhan.
6.  Proses pembelajaran bagi anak tunarungu:
·        Sama pada umumnya tapi banyak di modifikasi
·        Tidak terbatas oleh dinding tembok bisa di kelas maupun di luar kelas
·        Metode pembelajaran individual dan layanannya individual
7.   Dari segi komunikasi pada saat pembelajaran :
·        Menggunakan bahasa isyarat
·        Baca bibir
8.  Di SLB terdiri dari 6 kelas,kalau di SLB bukan kelas tetapi rombel 14. Tingkatan pendidikan disini 1 atap dari SD,SMP dan SMA.
9.  Jumlah murid yang ada di SLB ini ada 40 siswa SD semua  
10. Karakteristik anak penderita tunarungu dari segi
·        Fisi                                   : Normal
·        Bahasa                              : Menggunakan bahasa isyarat
·        Sosial dan emosional         : Masih labil dan harus dikendalikan emosinya.